Masjid Agung Brebes : Persinggahan bersejarah di kawasan Pantura


Sebenarnya nggak ada maksud khusus buat berkunjung ke Masjid Agung Brebes itu, tapi perjalanan ke Dieng mengharuskan gue dan rombongan buat singgah disini. Pergi dan pulang dari Dieng pasti mampir ke tempat ini untuk shalat dan istirahat. Lokasinya yang sangat strategis yaitu di jalur pantura, memang sering dimanfaatkan masyarakat yang melintas baik dari arah Jakarta maupun dari arah Semarang untuk menunaikan ibadah shalat dan juga beristirahat sambil berwisata kuliner. 

Ternyata Masjid Agung Brebes ini merupakan salah satu bangunan masjid tertua di Wilayah pantura. Didirikan tahun 1836 pada masa pemerintahan Bupati Raden Adipati Ariya Singasari Panatayuda I dan sudah mengalami beberapa kali pemugaran. Bangunan aslinya mengadopsi arsitektur jawa kuno dengan ciri khasnya yakni kubah masjid yang berbentuk limas. Konon katanya kubah masjid ini dulu buat nyimpen benda pusaka kayak keris dan tombak, juga senapan zaman VOC. Sampai sekarang kita masih tetap bisa melihat arsitektur asli masjid ini yang berbentuk bangunan joglo dan kubah limasnya. Satu hal yang gue suka dari Masjid ini adalah pelatarannya yang luas banget, enak euy buat gogoleran alias tidur – tiduran ahahaha.


Tepat didepan Masjid ini ada alun – alun kota yang luas banget. Kalau pagi dimanfaatkan warga untuk berolahraga dan tempat bermain anak – anak, sedangkan kalau malam jadi tempat untuk berwisata kuliner. Tenda – tenda makanan mulai banyak dibuka mulai dari sore hari dan saat itu pula pengunjung mulai memadati kawasan alun – alun. Buat kalian yang suka kulineran, wajib banget mencicipi makanan khas brebes yang cuma ada di kawasan alun – alun brebes sini namanya “KUPAT GLABED” dan “SATE BLENGONG”.  Makanan apaan sih tuh ? 
 
_Makanan sarapan yang ada di alun - alun_
_Masjid Agung Brebes tampak samping_
Nah, buat yang penasaran KUPAT GLABED itu sama seperti kupat yang biasa kita makan, potongan kupat ditambah kuah kuning dan diatasnya ditaburi kerupuk beras serta bawang goreng. Yang membedakan adalah bisa ditambahkan potongan daging bebek dan disiram dengan kuah sambal khas kupat ini yang memberikan sensasi pedas menyegarkan. 
Untuk menambah kenikmatan KUPAT GLABED, maka dibuatlah makanan pendampingnya yakni SATE BLENGONG. Berbahan dasar daging bebek yang dimasak menyerupai sate, ada kuah santannya pedas dan ada aroma kacangnya. Wah, nikmatnya tiada tara sambil menikmati dinginnya hembusan angin di alun – alun ini. 

_Kupat Glabed dan Sate blengong_
Buat kalian yang melewati daerah brebes, jangan lupa mampir ke Masjid Agung Brebes dan alun-alunnya ya !

#Widi the explorer
#Wisata Brebes

Comments