Tempat
selanjutnya yang gue kunjungin yakni Objek Wisata Batu Karst Rammang – rammang
atau yang dalam bahasa Makassar berarti awan atau kabut. Objek wisata ini
berada di gugusan pengunungan kapur di daerah Pangkep – Maros, Makassar,
Sulawesi Selatan dan untuk menuju kemari butuh waktu 2 jam dari pusat kota
Makassar.
Tergolong sebagai wisata alam, Rammang – rammang menawarkan banyak
objek wisata sebagai pilihan yang dapat dikunjungi wisatawan, seperti Taman
Hutan Batu Kapur, Telaga Bidadari, Goa Bulu Karaka, Goa Telapat tangan, Goa
Pasaung, Susur Sungai Pute dan Kampung Berua.
Kemaren
karna waktu yang tebatas gue Cuma maen ke objek wisata Kampung Berua dengan
cara naek perahu motor kecil menyusuri aliran sungai Pute. Perjalanan dimulai
dari dermaga Rammang – rammang, kami yang sebelumnya sudah booking perahu pun
menunggu giliran untuk naik ke perahu menuju ke Desa Berua. Buat kalian yang
booking on the spot jangan khawatir karena kalian bisa nego langsung ke
nelayannya dengan kisaran harga 200.000 – 250.000 per perahu PP yang bisa muat
maksimal 5 orang #murah ceuk #nggak sampe jual diri :D.
Ternyata
desa Berua yang akan gue kunjungin ini tergolong desa yang terisolir sebelum
menjadi daerah wisata. Yah gimana nggak terpencil, jalan masuk satu – satunya
ke desa ini ya melalui sungai pute ini #oh my God, No taxi !!! #Sok kaya si
Widi !!! #BODO !! Ahahaha.
Sekitar
20 menitan gue naik perahu di tengah terik menyengatnya matahari Makassar
#tsahelah, tapi untungnya gue and friends di kasih caping untuk menghalau sengatan
matahari yang menerpa #halah opo iki ??!!.
Sepanjang perjalanan gue disuguhin pemandangan epic yang jarang gue
liat, yakni gugusan bukit karst dan hutan daun nipah serta tanaman bakau air
payau yang berderet menyambut. Uniknya di sungai Pute ini juga ada rambu –
rambu yang mengatur lalu lintas di sungai, mirip dengan rambu – rambu di darat
bedanya nggak ada jalanan menanjak dan dilarang parkir aja ahahahha #ya kaliii.
|
_Dermaga Rammang - rammang_ |
|
_Dermaga Rammang - rammang_ |
|
_Biarpun disungai mereka punya rambu - rambu guys_ |
|
_Hutan Daun Nipah disepanjang sungai_ |
Nggak
berapa lama kita diberitahu oleh bapak nelayan kalau kita akan melewati terowongan
yang terbuat dari batu karst dan Desa Berua ada dibaliknya. Aduuuhhh sumpah ya
perasaan gue waktu itu bener – bener nervous , kayak mau dilamar #eaaaaa :D
padahal karena gue terlalu excited sama desa yang satu ini. Sebelumnya memang
gue udah liat liputan tentang desa ini di satu situs online dan jadi beneran
penasaran abis.
Melewati
terowongan kita sampai juga di dermaga Desa Berua dan disambut dengan angin
sepoi – sepoi khas pegunungan. Takjub banget liat desa ini, desa yang hanya
dihuni oleh beberapa keluarga saja ternyata mampu menjadi magnet bagi wisatawan
baik local maupun mancanegara. Inilah desa yang digadang - gadang sebagai desa dengan bukit karst terbesar kedua dunia setelah Guangzhou, Cina. Dikelilingi oleh perbukitan karst yang tinggi
menjulang tanpa celah, membuat gue ngerasa kalau gue ini bener – bener kecil
dihadapan ciptaan-Nya.
Segar,
asri dan hijau menjadi landscape utama Desa Berua ini. Tempat yang tenang,
teduh serta deretan bukit kapur yang gagah menantang inilah yang menjadi daya
Tarik utamanya, tapi sayang menurut informasi bahwa perbukitan kapur ini akan
segera menjadi bahan utama pembuatan semen dan bahan material lainnya. Sekarang
sedang diusahakan agar tetap dipertahankan karna ini merupakan komoditas
pariwisata. Entah berhasil atau tidak, kita doakan saja #prayforberua :(.
Oke
kembali ke part seneng – senengnya, nyampe foto – foto cantik dengan latar
belakang bukit karst abis itu biasaaaaa …… MAKAN – MAKAN !!! . lapeeerrrrrr ,
untung ada warung sederhana dengan menu seadanya yang mureh tapi endeuuusssss .
Berempat kita mesen mie rebus sama kelapa muda batok #ajib kakaknyaaaa
#enyaaakkkk.
|
_Dermaga Kampung Berua_ |
|
_Welcome to Kampung Berua_ |
|
_Penduduk setempat sudah mengakomodir wisatawan dengan menyediakan spot foto berlatar belakang gunung karst_ |
|
Kenyang
makan kita leha – leha di saung nikmatin pemandangan sekitar, oh sungguh indah
ciptaan-Mu Tuhan. Sedih rasanya mendengar karna keserakahan hamba-Mu semua jadi
hancur begitu saja. Tiba saatnya gue dan rombongan sirkus kembali ke dermaga
awal, membawa cerita indah, rasa bangga berpadu dengan rasa sedih dan pertanyaan besar, kalau gue kesini
lagi suatu saat apa gue bisa lihat yang seindah ini lagi ???? :(
#Widitheexplorer
|
_Berpapasan dengan kapal lain yang mengangkut wisatawan asing_ |
|
_Rumah penduduk samping sungai_ |
|
_Pemandangan sepanjang sungai_ |
|
_Barisan bukit karst, inilah yang dalam 15 - 20 th kedepan akan habis rata dengan tanah_ |
|
_Dermaga Kampung Berua_ |
|
_Terowongan bukit karst_ |
|
_Bukit karst yang menjulang tinggi_ |
|
_Belum sewa perahu ??? bisa nawar ke mereka, tampanya sih serem kayak rambo tapi hatinya rinto :D_ |
|
_Di balik terowongan inilah Kampung Berua ada :)_ |
|
_Narsisme teteup_ |
Comments
Post a Comment