(Masih edisi.....) Escape To Makassar – LOST IN PRE HISTORIC SITE, LEANG - LEANG !!!
Ini
sih masih dalam edisi escape To Makassar, soalnya masih banyak yang pengen gue
share ke kalian biar pada kena racun buat jalan kesana :D.
Kali
ini cerita gue jalan – jalan ke Goa Prasejarah yang ada di daerah Maros,
Makassar. Lebih terkenal dengan nama Leang – Leang atau dalam Bahasa setempat
berarti Goa. Sebenernya ini masih masuk dalam kawasan Taman Nasional
Bantimurung Bulusaraung yang lebih terkenal dengan air terjun Bantimurung dan
kupu – kupunya (baca disini ya ehehhe *promosi). Dari Bantimurung Cuma menempuh
perjalanan kira – kira 20 menit sampai disini.
Menuju
kesana kondisi jalannya sudah bagus dan sepanjang perjalanan lo bakal disuguhi
pemandangan Gunung karst dan bentangan sawah yang luas. Disini akhirnya gue
liat Sapi sebagai binatang ternak ahahaha secara dari kemaren Cuma liat kebo sama
kuda doang #akunya kangen sapi #eaaaaaa. Selain itu, kita juga melewati pabrik
semen terbesar yakni semen BOSOWA.
Well,
disini gue ngerasa bangga dengan kemajuan industri yang ada di daerah, tapi
disisi lain gue juga sedih karena alam yang akan dikorbankan demi kemajuan itu.
Sekedar tau aja, menurut informasi bahan baku yang mereka gunakan untuk semen
itu adalah Gunung – gunung karst!. Prosesnya gunung karst itu di bom dan
bongkahannya dibuat bahan dasar campuran pembuatan semen. Kemungkinan besar
kalau hal ini terus menerus dilakukan dalam jangka waktu 10 – 15 tahun
mendatang kita tidak akan pernah melihat ke kokohan Gunung karst itu lagi *hiks
*sedih jenderal.
Okeh
balik lagi ke Taman prasejarah Leang – leang…
Sampai
dilokasi , kita harus mengisi buku tamu dan membayar registrasi sebesar 4.000
rupiah per orang #murah dapet poster lagi ahhahha. Di kawasan wisata Leang –
Leang ini kita bisa melihat batuan prasejarah yang terbentuk secara alami sejak
ribuan tahun yang lalu. Baru masuk kawasan ini kita udah disambut sama kebun
yang didalamnya ada batu – batuan yang seolah – olah tumbuh dari bawah tanah
dan menyebar banyak, tempat ini dinamakan Stone Garden (Kebun Batu). Tempatnya
Cuco’ Booo buat take a picture alias poto – poto. Disini kita ketemu pasangan
yang lagi prewed #Jadi pengen hiks :’( .
_Parkir pintu masuk di Taman prasejarah Leang - leang_ |
_Stone Garden_ |
_Stone garden dan bukit karst sebagai background_ |
_Jalur tracking pejalan kaki di area stone garden_ |
_Panasnya kayak neraka bocor, tapi buat foto mah teteup_ |
Melewati
stone Garden kita akan disuguhi deretan bukit kapur yang curam dan lubang –
lubang pada sisi tebingnya yang biasa kita sebut Goa. Ada banyak Goa disini dan
banyak arkeolog yang berpendapat bahwa beberapa diantaranya pernah dihuni oleh
manusia purba. Ditandai dengan banyak ditemukannya lukisan – lukisan pra
sejarah yang terdapat di dinding goa berupa gambar telapak tangan dan binatang
seperti Babi Rusa. Selain itu juga ditemukan benda laut berupa karang yang
tersedimentasi menandakan bahwa pada zaman prasejarah dulu goa tersebut pernah
tenggelam dan dikelilingi oleh lautan.
_Lukisan prasejarah_ |
Gambar
telapak tangan zaman prasejarah yang ditemukan pun dipercaya sebagai milik
salah satu anggota suku yang mengikuti ritual potong jari sebagai simbol
berduka atas kematian sanak saudaranya. Gambar – gambar prasejarah tadi
memiliki dominasi warna merah. Warna tersebut diperoleh dari bahan pewarna
alami yang dapat meresap kuat di pori – pori batu, sehingga tidak akan terhapus
meskipun sudah ribuan tahun.
Di
taman ini terdapat dua Goa yang menjadi daya Tarik utama para pengunjung, yakni
;
1.
Leang
Pettae
Goa ini memiliki ketinggian 50 mdpl dengan
arah mulut goa menghadap ke sebelah barat dengan ukuran tinggi 8 m dan lebar 12
m. Suhu udara di dalamnya sekitar 30 Celcius dengan kelembapan mencapai 70% di
rongga Goa, sementara kelembapan di dinding goa berkisar 15% - 25%. Peninggalan
yang ditemukan pada Goa ini adalah berupa 5 gambar telapak tangan, satu gambar
Babi Rusa, artefak serpih bilah serta kulit kerang yang terendap di mulut goa.
Untuk mencapai Goa ini kita harus menaiki 26 buah anak tangga.
_Papan petunjuk yang tersebar di area taman pra sejarah leang - leang_ |
_Dalam goa Pettae_ |
_Mulut Goa Pettae_ |
_Gaya dulu depan mulut Goa ehehehe_ |
2.
Leang
Petta Kere
Leang Petta Kere berada 300 m di sebelah
timur Leang Pettae dan berada diketinggian 45 m mdpl dan 10 mdpl. Meskipun
berada pada tebing bukit tetapi masih terdapat lantai yang menjorok keluar
selebar 1-2 m dan berfungsi sebagai tempat pelataran goa. Leang Petta Kere ini
termasuk dalam jenis goa kekar tiang. Suhu didalam goa sekitar 27 Celcius
dengan kelembapan di rongga goa sekitar 60%, sementara di dinding goa
kelembapan mencapai 17% - 22%. Peninggalan arkeologi yang ditemukan adalah 2
Gambar Babi Rusa, 27 Gambar telapak tangan, alat serpih bilah dan mata panah.
_Tangga menuju Leang Pettakere_ |
Selain dua Leang tersebut masih banyak lagi
Leang yang memilik karakteristik berbeda dan menyimpan peninggalan prasejarah
menarik pula seperti Leang Cabu, Leang Bulu Ballang dan Leang Sampeang. Jarak
kesemuanya relatif dekat sehingga memudahkan kita sebagai pengunjung untuk
mengunjunginya.
Jadi kalau kalian berkunjung ke Bantimurung,
jangan lupa mampir ke Taman prasejarah Leang – Leang ini ya …
Dijamin lo semua bakal terkagum – kagum dengan
karya seni zaman prasejarah yang masih terpahat apik hingga kini …
#Widi the explorer
_Rumah Adat yang ada dalam kawasan Taman Prasejarah Leang - leang_ |
_Leang atau Goa lainnya_ |
Comments
Post a Comment