Damai dan Mistis di Air Terjun Kedung Kayang Yogyakarta




Yogyakarta menyajikan berbagai macam destinasi wisata yang memanjakan pengunjung, terutama bagi anda pencinta wisata alam. Siapa yang tidak mengenal gagahnya Gunung Merapi atau keindahan air terjun Sri Gethuk di Yogyakarta ? tapi bukan itu yang mau saya ceritakan disini, ada satu lagi air terjun yang juga tak kalah mempesona yakni Air terjun Kedung Kayang di Kabupaten Magelang.

Ini pertama kalinya saya and genk kuliahan pergi ke air terjun ini. Dengan berbekal rute dari hasil ngubek – ngubek mbah Google, kami pun berangkat dengan saya sebagai ‘pemandu’. Sebenarnya tujuan awal ke air terjun ini adalah lokasinya yang tidak jauh dari tujuan pertama saya yakni Candi Borobudur, karena dari situ hanya menempuh waktu kurang lebih setengah jam.

(Jalan setapak menuju kesana_Source : http://mariannasuryana.blogspot.co.id/2013/03/ketep-pass-trip-kedua-dan-air-terjun_14.html )

Air terjun Kedung Kayang ini sendiri terletak di Desa Wonolelo, Magelang hanya beberapa kilometer dari objek wisata Gardu Pandang Ketep pass yang heitttzzz abis itu. Kalau Ketep Pass melalui jalan menanjak, maka menuju ke air terjun Kedung Kayang ambil jalan turunan disebelah kanan. Tinggal mengikuti jalan sampailah kita di gapura desa bertuliskan Kedung Kayang. Menuju ke desa tempat air terjun berada jalanan nya memang berliku tapi kondisi jalannya sangat baik dan lebar, sehingga bisa dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.
_Gunung Merapi dari kejauhan, tampak gagah menjulang_

Sampai di lokasi saya dan pengunjung lainnya dapat memakirkan kendaraan di tempat yang sudah disediakan, setelah itu dapat langsung membayar tiket masuk ke air terjun ini. Berhubung saya sampai disana kesorean jadi pengunjung yang datang tidak banyak. Dari depan gapura, saya dan yang lainnya berjalan kaki menuju air terjun Kedung kayang. 

Jalanan di desa ini sudah dirapikan dan di konblok sehingga membuat nyaman para pengunjung yang datang kesini. Disamping kanan – kiri selain rumah warga, pengunjung juga akan menemukan warung makan, jadi kalau yang lapar bisa mampir untuk menikmati hidangan yang disediakan atau sekedar numpang sholat.

Seperti biasa saya selalu suka suasana kekeluargaan khas ‘Wong Jowo’, begitu hangat dan ramah menyambut setiap pengunjung yang datang. Senyuman mereka pun sehangat matahari sore ini *bukannya rasis loh hehehe.

_Air dari Air terjun Kedung Kayang yang sejuk dan jernih_

Ternyata, untuk mencapai air terjun ini tidaklah semudah yang dipikirkan karena pengunjung harus melalui jalan menuruni bukit yang cukup panjang dan melelahkan. Kanan – kiri nya jurang menganga membuat saya dan kawan – akwan harus ekstra hati – hati. Sepanjang jalan disediakan saung bamboo untuk kita melepas lelah, tapi kebanyakn diisi sama pasangan yang sedang memadu kasih alias pacaran *hiks iri, nggak ding hahaha

Tapi, jangan khawatir karena selama perjalanan kita akan disuguhi oleh pemandangan yang spektakuler, hijaunya ladang warga dan ditambah udara yang sejuk tentu membuat kita melupakan lelahnya perjalanan. 

Air terjun Kedung Kayang ini sendiri terletak diantara gunung Merapi & gunung Merbabu, berada di 950m dari permukaan air laut yang letaknya diantara kabupaten Magelang dan Boyolali. Tinggi air terjun Kedung Kayang kurang lebih 40 meter. Sekitar 20 menit berjalan menuruni bukit , maka pengunjung akan menemui anak sungai berair sejuk yang merupakan aliran air dari air terjun Kedung Kayang. Naik sedikit melewati bebatuan dan pengunjung akan langsung berada tepat di depan air terjun yang indah, berair deras serta dingin. Sampai di bawah kami langsung membasahi muka dan badan, wuuihhh segar luar biasa!.


Belum banyak orang yang mengetahui air terjun ini karena kurang ada informasi yang mengulas air terjun ini, sehingga pengunjung terlihat sepi ataupun biasanya mereka enggan turun kebawah karena memang perjalanannya yang melelahkan. Meskipun sebenarnya saya lebih suka seperti ini, terlihat damai karena tidak ada kerumunan pengunjung yang mengganggu dengan suara teriakan atau semacamnya.

Dari cerita penduduk setempat, air terjun ini masih terdapat hal gaib yang dipercaya hingga sekarang yakni adanya suara gending jawa/ gamelan yang terdengar dari air terjun ini ketika malam satu suro. Mungkin karena itu juga masih banyak orang yang melakukan ritual semedi disini. Seperti yang saya dan teman saya temui disni. Ada dua orang pemuda yang mandi dibawah pancuran dengan posisi bersila. Awalnya saya tidak terlalu memperhatikan karena asyik bermain air tapi lama kelamaan saya baru sadar kalau mereka sedang melakukan ritual tapi entah untuk apa. 

_Kelihatan yah dibelakang itu orang yang saya bilang sedang melakukan ritual_
Jujur agak merinding pada saat itu dan terbukti setelah itu saya dan beberapa teman saya mengalami hal mistis yakni kesurupan!. saya dan teman – teman tidak mau berspekulasi apakah tempat itu angker atau tidak, hanya saja kami langsung intropeksi diri dan minta perlindungan Allah SWT ats segala hal gaib yang ada. Kami mohon ampun, jika kami pernah melakukan hal yang kurang sopan disana dan kurang berkenan di ‘penghuni’ sana.

Tetapi, Alhamdulillah hal tersebut tidak mengganggu liburan singkat kami di Kota Gudeg ini, hanya sedikit merubah susunan acaranya hehehe. Ini termasuk perjalanan saya yang berkesan dan penuh pengalaman aneh, Yap kedepannya buat pelajaran travelers juga agar selalu menjaga sikap dimana pun dan kapan pun. Keep Travelling ya travelers !!!

Note:
Ada beberapa image yang saya ambil dari situs lain (tapi saya menyertakan link source nya ya) karena handphone yang saya gunakan rusak dan belum dipindahkan data nya. Hiks *nangis dayak !

#Tour De Java

Comments

  1. Wah serunya..... tinggi juga ya air terjunnya....
    airnya dingin pasti ya kak...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lumayan tinggi dan bawahnya nggak dalam cuma bate sebetis, jadinya bisa mandi - mandi ...
      dingin sueger banget dek, cobain deh kesana :)

      Delete

Post a Comment