FOOD FIGHTER : Resto Berkonsep Street Food di Kawasan Melawai, Jakarta Selatan




Pindah dan Move On… 

Hmm , dua kata yang sebenernya susah buat diterima kenyataannya, meski tak hanya soal urusan asmara dan hati tapi nyatanya cukup berat dijalani. Dua kata itulah yang sedang saya jalani bersama sahabat kantor saya ketika pindah lokasi kantor kemarin. Mungkin agak lebay dipikiran sebagian orang “ yah ampun kirain apa Cuma pindah kantor doang “ atau “ Ya elah bentar lagi juga lupa “. But, I felt that  :(

Bagi saya, pindah itu tidak hanya sekedar pindah lokasi atau pindah tempat saja. Pindah itu berarti juga memindahkan semua kenangan, memindahkan semua perasaan dan memindahkan semua kebiasaan ke tempat yang baru. Apalagi rentang waktu yang harus dipindahkan tidak sebentar, empat tahun membangun kolega dan persaudaraan dengan orang – orang baru yang punya latar berbeda. Tawa, tangis, rindu, pertemuan dan perpisahan jadi satu wadah professional. Melihat mereka datang dan lepas satu persatu di satu ruangan yang bekas guratan temboknya menjadi saksi bisu. Sedih, haru dan lainnya bercampur aduk, semoga tak akan lama begitu. 


Berangkat dari kawasan semanggi dan beranjak ke kawasan Melawai, saya dan teman – teman melangkah membuat catatan baru di gedung baru yang bersebelahan dengan pusat perbelanjaan mewah, Pasaraya. Mencoba beranjak dari persoalan “kenangan” tadi, kami mencoba move on dengan cara browsing tempat nongkrong asyik yang ada disekitaran Melawai. Bagaikan mencari belut disarangnya (Tsaahhhh…), gampang dan banyak!!!.
Menu - Menu di Food Fighter (martabak mini - buffalo wings with potatoes chips - Miechinno - Judas's Smoothie - Sweet potatoes fried)
Okeh, salah satunya adalah tempat nongkong asyik yang cuma lima menit jalan dari kantor, namanya Food Fighter. Letaknya di samping Fave Hotel Blok M dan mengambil konsep foodcourt dengan pembayaran menggunakan cash atau debet terpusat di satu kasir yang berada di tengah area. Sesuai dengan namanya, tempat makan ini bertema street food, di design dengan banyak barang bekas tak terpakai dan terkesan remang – remang khas kehidupan jalanan. Tembok dibiarkan tak bercat, terkesan serampangan dan terpampang banyak gambar lego pixel game zaman dulu. 

Meja dan kursi makannya terbuat dari drum minyak besar, kayu dan besi serta barang limbah lainnya. Makanan yang disajikan bervariasi tapi kebanyakan hanya makanan cemilan dan bukan makanan berat, jadi buat yang anaknya laperan banget agak kurang cocok kalau kesini. Beberapa menu diantaranya MieChinno, martabak dengan varian rasa unik, cotton candy, smoothies, Waffle dan masih banyak lainnya. menggugah selera siapa saja yang datang.

_Interior di dalam resto_
_Interior di dalam resto, jangan takut kepanasan yak guys_
_FAVOURITE!!! Miechino, mie ayamnya endeuuss_
_Hiasan grafis di dinding berupa gambar game pixel jadul_
_Selalu ramai dikunjungi_
Tempatnya tidak terlalu besar hanya dapat menampung kisaran 50 orang, namun konsepnya yang tak biasa membuat kita betah berlama – lama disini. Soal harga tak perlu merogoh kocek dalam - dalam, hanya kisaran 100.000 untuk dua orang. Kemarin sih saya dan kawan agak kalap, maklum belum nyobain ini dan itu, laper mata shay :D.

Nah, buat temen - temen yang lagi nyari tempat buat nongkrong baru ala street food dengan konsep foodcourt di dekat Melawai, Food Fighter ini bisa menjadi pilihan yang tepat. Unik dan pas dikantong ! 

#Foodreview
#Kakikakiwidi

_Air kelapa + Mawar dan biji selasih, berasa minum penyegar sariayu wkwkwk_

_Harga Mursidah, Endeus lah_
_Depot Kopi kesayangan, kopinya mantap_

Comments