Telaga Anak Katak di Lereng Bukit Sikunir
Setelah
puas melihat Golden Sunrise di Bukit Sikunir banyak pengunjung yang berbondong –
bondong meninggalkan puncak bukit untuk kembali ke homestay, begitupun saya. Sebelum
turun saya masih sempat menikmati secangkir kopi hitam pekat yang dijual mbok
gedong di puncak bukit. Menyesapinya ditemani dengan hijau pemandangan tebing
bukit dan obrolan panjang sesam pengunjung.. Ah sungguh luar biasa nikmat. Buat
saya sebagai seorang pencinta kopi, kopi yang disajikan sebenarnya tidak
terlalu istimewa karena hanya diseduh dari sebungkus kopi sachetan yang biasa
kita minum, namun lingkungan serta keramah tamahan si mbok penjual lah yang
membuatnya terasa mewah.
Kopi
ditangan telah tandas, saatnya turun bukit. Saya mengantri tak terlampau lama
dibandingkan 15 menit pertama tadi. Walaupun matahari terik tapi udaranya masih
tetap membuat bulu bergidik, dingin sangat. Pemandangan lereng gunung mulai
terlihat jelas dan ternyata ada sekelompok pemuda menampilkan kesenian
tradisional. Konsepnya sih mengamen seperti biasa, tapi ini lebih bagus karena
kesenian yang mereka tampilkan tak hanya menyanyi tapi juga keterampilan alat musik
tradisional seperti tabla, gendang, dan instrument gamelan lainnya *aku nggak
apal hiks. Jangan lupa memberikan uang kecil untuk mereka ya!
Di
sepanjang perjalanan saya melewati ladang sayur warga Dieng. Takjub euy, ladangnya bisa sampai diatas
pinggir bukit. Hmmm, keatasnya gimana ya ? :D
_Kelompok kesenian Dieng_ |
_Ladang di lereng Bukit Sikunir_ |
Sampai
di bawah menunggu mobil dikeluarkan dari parkiran, saya dan teman – teman menuju
ke sebuah Telaga yang dikenal dengan nama Telaga Cebong. Letaknya ada di
sebelah barat Bukit Sikunir. Kata warga setempat dinamakan Telaga Cebong karna
kalau dilihat dari atas bentuk telaga ini menyerupai Kecebong atau Berudu (yang
tidak tahu Kecebong disarankan buka buku IPA anak SD hahaha).
Telaga
Cebong terbentuk secara alami dari bekas letusan kawah ribuan tahun yang lalu
dan lama kelamaan cekungan tersebut pun terisi oleh air hujan sehingga
membentuk Telaga. Telaga Cebong ini selain digunakan sebagai objek wisata juga
dimafaatkan oleh petani untuk mengairi ladang serta sawah mereka. Buat kalian yang
suka camping disisi Telaga ini juga disediakan lahan untuk camping dan peminatnya
pun cukup banyak.
_Telaga cebong dari sudut jalan Bukit Sikunir_ |
_Area Parkiran Bukit Sikunir_ |
Jika
anda tertarik untuk melihat Telaga Cebong yang memiliki luas kurang lebih 12 ha
ini, kalian dapat melihatnya dari tiga tempat yakni dari Desa Sembungan, dari
jalan dekat area parkir Bukit Sikunir dan dari arah Ladang pertanian warga
sekitar di sebelah selatan. Selamat berkunjung!
#Widi
The Explorer
#Goes to Dieng – Telaga Cebong
_Berpose_ |
Comments
Post a Comment