Terletak di Desa Sembungan, di
ketinggian 2.350 meter di atas permukaan laut, Bukit Sikunir tak pernah sepi
dari kunjungan wisatawan yang ingin melihat panorama terbitnya matahari
berlatar belakang luas langit pegunungan Dieng dan Gunung Sindoro.
Mereka rela mengurangi jam
istirahatnya beberapa jam agar mendapatkan spot terbaik untuk melihat atraksi
utama yang dinantikan “The Golden Sunrise”. Begitupun saya, buat saya yang baru
pertama kali ke Dieng pun sedikit dibuat penasaran seperti apa keindahan
sunrise yang digadang – gadang sebagai salah satu sunrise terbaik di dunia.
Jam 03:00 WIB berangkat dari
homestay dalam keadaan cuaca yang buat saya ingin menarik selimut kembali. Bayangkan
saja dinginnya udara Dieng seperti AC dalam ruangan dengan temperature 16
derajat celcius, masih ditambah lagi dengan hujan deras yang mengguyur
semalaman *Brrrrrrr. Well, apapun yang terjadi harus tetap berangkat. Perjalanan
ditempuh dalam waktu setengah jam menggunakan mobil elf sewaan. Gelap dan
dingin perpaduan yang sempurna untuk memejamkan mata barang sedetik, itupun tak
sempat karena suara keras teman membangunkan saya ketika sampai di tempat
parkir mobil.
|
_Papan Selamat datang_ |
Suasana cukup ramai dengan
wisatawan yang baru turun dari kendaraan. Dari sini saya dan teman – teman
harus tracking ke puncak bukit Sikunir kurang lebih satu jam perjalanan. Emang dasarnya
saya kurang olahraga dan berat badan yang berlebih jadinya tracking saya
memakan waktu sampai dua jam, itupun tak sampai puncak karena sudah tidak kuat
lagi. Eits, tapi jangan salah kondisi itu diperparah dengan kondisi tracking
yang kurang baik, licin dan becek akibat hujan seharian. Buat saya dan teman –
teman tidak masalah karena memakai alas kaki yang memang khusus mendaki *senyum
bangga, kasihan mbak – mbak centil yang ikut mendaki menggunakan wedges *emang
ada? Ada dong, banyak lagi!.
Beruntung teman – teman saya
terus mendampingi sepanjang “ujian berat” itu *hiks terharu berasa putri
*ditimpuk. Ada beberapa hal yang saya pelajari dari tracking ini:
1. Teman sejati
*aseeekkk, ternyata bener kata orang akan terlihat siapa aja teman kita ketika
kita kesusahan. I can see that !
2 2. Puncak
bukan tujuan segalanya, yah nggak bisa dipungkiri kalau kita naik gunung atau
bukit tujuan utamanya pasti mencapai bukit. Tetapi, jika kondisi kita tidak
memungkinkan jangan memaksakan kondisi tersebut. Mungkin kita tidak mencapai
puncak tapi kita tetap dapat melihat keindahan dari sudut pandang yang berbeda.
3 3.Kalau capek
istirahat !. semua orang juga tau, tapi nggak dilakukan. Satu tips bagi pemula,
kalau merasa sesak saat tracking lepaskan jaket, baju hangat, ikat pinggang
atau syal di leher yang biasa anda kenakan. Dijamin anda akan merasa lega dan
siap melanjutkan perjalanan.
Tak sampai puncak, bukan berarti
saya tidak bisa merasakan keajaiban Tuhan di Bukit Sikunir ini. Melalui panggung
yang lain, tepat pukul 05:15 saya melihat dan merasakan sendiri The Golden
Sunrise di bukit Sikunir. Terang menyala dan hangat menerpa, sejenak terpejam
merasakan sang raja siang tersebut muncul menyapa. Terlihat rona kepuasan di
wajah setiap orang di sana dan saya termasuk salah satunya.
Saking bahagianya hampir lupa
mengabadikan momen yang berharga ini, untung handphone selalu di genggaman…cekrek
…cekrek.
|
_Detik - detik menunggu Golden Sunrise_ |
|
_Detik - detik menunggu Golden Sunrise_ |
|
_Detik - detik menunggu Golden Sunrise_ |
|
THE GOLDEN SUNRISE |
|
THE GOLDEN SUNRISE |
PS : Buat yang anaknya laperan
atau ngantukan, jangan khawatir karena di puncak ada banyak tukang jualan makanan
kecil dan kopi. Buat yang muslim mau sholat subuh atau nyari kamar mandi untuk
menuaikan hajat manusiawinya, musholah dan kamar mandi pun tersedia. Jangan lupa
jaga kebersihan ya ! *Addicted : banyak Alay bertangan jahil dan memakai sepatu
wedges :D.
#Widi The explorer – Dieng
Edition!
|
_Menunggu Sang surya si pemeran utama_ |
|
|
_Siluet_ |
|
_Selfi Time (>o<)_ |
|
_Semburat fajar diantara celah pepohonan_ |
|
_Ngopi Dulu yok !_ |
|
_Mengantri untuk turun_ |
|
_Sempet juga saya memotret tempat terpenting di Bukit ini, KAMAR MANDI "LOL"_ |
Comments
Post a Comment